Bawang Merah

Bawang Merah selama tanggal 2024-10-21 sampai dengan 2024-11-21 telah mengalami 1 kenaikan yang signifikan dari Moving Average yaitu :

1. Pada tanggal 2024-11-02 telah terjadi kenaikan signifikan harga 7.44% dari rata-rata harga mingguan 28055 menjadi 30143. Kejadian ini berlangsung selama 5 hari dan harga sudah mulai tidak mengalami kenaikan pada tanggal 2024-11-07 dengan harga 32286 dari rata-rata harga mingguan 31071 atau 3.91% dari rata-rata.


Harga : Rp 34.000 Rata-rata Mingguan : Rp 33.694
HET/HAP : Rp 36.500 statistik:perkembangan harga ,perbandingan harga , Lihat Pedagang

Berdasarkan hasil investigasi dari tim TPIPD(diskoperingda) terdapat 2 penyebab yaitu :

1.Kurang Pasokan dari Daerah Pemasok: Kelangkaan pasokan dari daerah pemasok telah menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan. Dalam situasi ini, meningkatnya permintaan tanpa disertai peningkatan biaya produksi telah mendorong kenaikan harga secara signifikan. Kondisi ini memberikan tekanan tambahan pada pasar dan mengakibatkan harga produk naik.

2.Kenaikan Ongkos Angkut: Kenaikan ongkos angkut menciptakan peningkatan biaya logistik tanpa ada peningkatan nilai pada produk. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga produk di pasar karena biaya tambahan yang harus ditanggung oleh produsen.

Saya berhasil menemukan 7 rekomendasi terbaik yaitu :

1. Rakor (Rapat Koordinasi):

Pengaturan rapat koordinasi (rakor) antara pemangku kepentingan terkait, termasuk produsen, distributor, pedagang, dan pemerintah, adalah rekomendasi untuk memfasilitasi dialog dan koordinasi. Rakor dapat menjadi wadah untuk membahas masalah-masalah terkait harga, mengidentifikasi solusi bersama, dan merancang strategi bersama untuk mengatasi kenaikan harga yang signifikan.

2. Gerakan Menanam:

Mendorong gerakan menanam adalah rekomendasi untuk meningkatkan produksi pertanian secara nasional. Program ini dapat mencakup penyuluhan kepada petani, pemberian insentif, dan peningkatan akses terhadap teknologi pertanian modern. Dengan meningkatkan produksi lokal, pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan menjaga stabilitas harga.

3. Operasi Pasar Murah:

Rekomendasi ini mencakup pelaksanaan operasi pasar murah sebagai strategi untuk menstabilkan harga. Melalui operasi ini, pemerintah dapat mengintervensi pasar dengan menyediakan komoditas penting dengan harga terjangkau, sehingga dapat mengendalikan kenaikan harga dan memberikan manfaat langsung kepada konsumen. Operasi pasar murah juga dapat menciptakan keseimbangan antara permintaan dan pasokan di pasar.

4. Kerjasama dengan Daerah Penghasil Komoditi:

Kerjasama erat dengan daerah penghasil komoditi melibatkan pembentukan kemitraan strategis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berfokus pada produksi komoditi tertentu. Melalui kerjasama ini, pemerintah dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan meningkatkan produksi, sehingga pasokan dapat memenuhi permintaan dan mencegah kenaikan harga yang tidak terkendali.

5. Dukungan Transportasi dari APBD:

Memberikan dukungan finansial dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk meningkatkan infrastruktur transportasi adalah rekomendasi untuk mengoptimalkan distribusi barang. Investasi dalam transportasi yang efisien dapat membantu mengurangi biaya logistik, memastikan kelancaran distribusi, dan mengendalikan kenaikan harga akibat kendala transportasi.

6. Sidak ke Pasar dan Distributor:

Langkah-langkah inspeksi dan pengawasan (sidak) yang intensif di pasar dan distributor merupakan langkah proaktif untuk mencegah praktik monopoli, penimbunan, atau manipulasi harga oleh pihak-pihak tertentu. Dengan melakukan sidak secara rutin, pemerintah dapat memastikan transparansi dan keadilan dalam rantai distribusi, sehingga harga dapat tetap terkendali.

7. Merealisasikan Belanja Tidak Terduga untuk Pengendalian Inflasi:

Membuat alokasi dana khusus untuk belanja tidak terduga yang ditujukan untuk pengendalian inflasi adalah rekomendasi kebijakan fiskal. Dengan memastikan ketersediaan dana yang memadai, pemerintah dapat merespons cepat terhadap fluktuasi harga dan menerapkan kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga.

dari tim tpid telah melakukan 1 penangan yaitu :

1. pada tanggal 2024-11-13 telah dilakukan Pemantauan kestabilan harga dan keterseidaan barang pokok bertempat di Untuk menjamin akurasi informasi yang diberikan mengenai kestabilan harga dan ketersediaan barang pokok penting , Operator Sindang bekerjasama dengan UPTD Pasar Sumedang Kota, UPTD Pasar Tanjungsari dan UPTD Pasar Conggeang selengkapnya bisa di akses di link disini

coming soon